Perlu dirancang strategi penataan ruang publik termasuk #media massa yg dapat memfasilitasi pikiran kritis dan tindakan sosial konstruktif.
Strategi promosi ‘virtue’ harus dapat mengatasi masalah keseragaman, kedangkalan dan keinginan untuk cepat mendapat hasil.
Strategi yg diperlukan dlm proses demokratisasi adalah strategi promosi; memasukan hal2 yg baik ke ruang publik dan mempromosikannya.
Strategi promosi dipertentangkan dengan strategi prevensi yang mengutamakan usaha-usaha menghambat hal-hal yang dianggap tidak baik.
Strategi prevensi akan mengembalikan ruang publik ke tangan-tangan otoriter.
Indonesia pernah alami dikuasainya ruang publik oleh negara secara otoriter dgn strategi prevensi-represif. Itu pengalaman pahit.
Promosi hal-hal baik di ruang publik akan menghasilkan keragaman alternatif bagi warga dalam melakukan aktivitas produktif-kreatif.
Promosi hal-hal baik di ruang publik juga memfasilitasi warga merumuskan identitas unik mereka.
Keragaman pilihan model & dialektika berbagai pandangan menunjang pertumbuhan karakter demokratik & pembentukan atmosfer demokrasi.
Strategi prevensi & represi menghambat demokratisasi dan menjadikan warga negara pasif. Orang jadi cenderung fokus pada ketakutannya.
Secara psikologis, semakin seseorang dapat berinteraksi dalam ruang publik dengan tetap menjadi dirinya, semakin dewasa orang itu.
Modus kebersamaan di ruang publik adalah modus ‘Kita’. Tak ada pemilik tunggal ruang publik, tidak perorangan, tidak juga negara.
Ruang publik adalah milik kita, bukan sebagian dari mereka, bukan aku, bukan kamu. Ruang publik adalah milik siapa saja.
Secara psikologis, ruang publik adalah tempat individu menegaskan identitas sekaligus menjalin keterkaitan dgn dunia sebagai ‘Kita’.
#Media massa sebagai bagian dari ruang publik semestinya ikut memperkaya warga, bukan menampilkan produk instan, keseragaman, & kedangkalan.
#Media massa kini lebih banyak menampilkan berita/acara seragam, paparan/program yang hanya mementingkan aspek komersial.
#Media massa kini juga banyak menampilkan kecenderungan ‘voyerisme’, hasrat mau tahu urusan orang.
Ruang publik Indonesia banyak didominasi oleh kepentingan penambahan modal dengan logika untung-rugi ekonomi.
Menyiasati ruang publik di tengah dunia yg didominasi kepentingan bisnis dan kehendak berkuasa dari banyak pihak, itulah soal kita.
Tetapi bukan pencegahan atau represi #media massa yang perlu diutamakan, melainkan promosi ‘virtue’, mengoptimalkan kebebasan positif.
Pd prinsipnya, strategi promosi adl strategi utk optimalkan keragaman alternatif pilihan produksi, kreasi, & identitas dlm ruang publik.
#media oleh @bagustakwin | dikirim oleh @rayapan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment