01. Mispersepsi paling umum tentang ekonomi adalah bahwa ekonomi dapat meramalkan masa depan secara presisi. Ini sangat keliru. Kenapa?
02. Masalahnya ada pada kompleksitas. Manusia bereaksi secara berbeda-beda. Kompleksitas ekonomi di skala… makro itu seperti main bilyar.
03. Bayangkan Anda main bilyar dengan 300 bola warna warni, dengan meja seluas lapangan voli, dengan stik bilyar bertenaga setara mesin jet.
04. Sodokan Anda bukan cuma mencapai hal2 yg diinginkan, tetapi juga hal2 lain yg tidak diinginkan. Sulit untuk menghindari hal2 tsb.
05. Herannya, banyak yg percaya ekonom mampu. Padahal kalau ditanya: Siapa Menlu Amerika tahun 2018? Sama nggak jelasnya dengan ekonomi 2018.
06. Contoh sarapan pagi. Ada yg makan bubur, nasi, mie, roti, jagung. Juga ada yg sarapan pempek atau acar. (Pres. Grant sarapan acar)
07. Ada yg makan sedikit, ada yg makan banyak. Ada yg digabung dengan makan siang, ada yg diet, ada yg puasa. Ada yg doyan, ada yg alergi. Macam2.
08. Di level individu saja sudah banyak pilihan, cukup kompleks. Bayangkan kompleksitas seribu, sejuta, seratus juta, atau semilyar orang.
09. Kalau tiba2 pada keranjingan roti, harga gandum bisa meroket & pasokan kurang, padahal berton2 beras/jagung busuk karena tidak diminati.
10. Bayangkan nasib petaninya. Juga kalo tiba2 pada takut makan mie, bukan cuma pabrik mie tutup, tapi beras/jagung bisa kurang pasokan.
11. Solusi masalah rumit ini cukup sederhana: Tiap orang pilih cara untuk sarapan. Tidak usah diatur orang lain/cukup ibu atau istri.
12. Kalau beras langka, ya beli roti, kalo jagung murah ya silakan dicoba. Pendekatan ini disebut pendekatan pasar (market oriented).
13. Di pasar keputusan2 ekonomi diambil individu. Tetap rumit, tapi mendingan dibanding kalau yg memutuskan sarapan adalah presiden/menteri.
14. Melihat kompleksitas bahkan cuma soal sarapan, wajar kalau ekonom merasa skeptis bisa benar2 yakin memproyeksikan masa depan.
15. Nah, bisa kita bayangkan bagaimana kalau ekonomi nasional diatur. Masalahnya, tidak semua bisa diatur di level individu/via pasar.
16. Di Dunia ke-3, infrastruktur pasar barang & jasa, pasar tenaga kerja & pasar modal masih tertinggal, mau tidak mau harus sentralistik.
17. Maka ada resiko salah kebijakan. Kalau individu salah pilih sarapan, bukan masalah besar. Gampang diperbaiki, kalau yg sarapan se-negara?
18. Skala besar, kesalahan bisa serius. Tewas kelaparan 30juta orang pernah terajadi hanya karena pemerintah China sok2an ngatur cara bertanam.
19. Ini juga pernah terjadi di Uni Soviet & bikin orang Ukraina dendam. Di negara otoriter banyak keputusan sentralistik. Kalau salah: Fatal.
20. Salah kebijakan juga pernah terjadi di World Bank. Ada besar, ada kecil. Ada sepihak, ada karena intervensi baik donor maupun penerima bantuan.
21. Kesalahan pemerintah lebih mudah dilupakan & dimaafkan, tapi kesalahan organisasi internasional cenderung dipelihara, (semangat anti asing).
22. Lalu apa yg dikerjakan ekonom? Menganalisa komponen2 peristiwa ekonomi, mana yg pengaruhnya besar mana yg kecil & mengisolasinya.
23. Jadi bisa saja ekonom cukup yakin (karena faktor2 utama sudah ditemukan) - tapi mustahil SANGAT yakin, karena faktor kecil bisa berpengaruh juga.
24. Dan tiap ekonom bisa punya sudut pandang masing2. Lima orang ekonom bisa punya 5 pendapat berbeda, kalau salah satunya JM Keynes, bisa 6 pendapat.
25. Bukan berarti ekonom tidak berguna, tapi kita harus sadar kompleksitas masalah ekonomi. Seperti ilustrasi main bilyar. Ada resiko salah.
26. Yg penting, bisa segera dikenali masalahnya & diperbaiki. Juga jangan sampai fatal, semisal korban jutaan orang kasus China & Uni Soviet.
27. Juga pembangunan lembaga pasar baik besar/kecil, supaya individu lebih mudah mengatur keputusan ekonomi. Resiko bisa disebar & mengecil.
28. Ekonom seringkali ragu karena kompleksitas masalah ekonomi. Hati2 dengan ekonom yg tidak pernah ragu sama sekali. Salah belajar mungkin.
"Ekonomi dan Kompleksitas" oleh @hotradero
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment