Pengen obtwit soal cinta n perselingkuhan gaya sastra indonesia. Asyik x nih di tengah hingar-bingar politik dagang sapi.
Cinta n perselingkuhan itu is sebuah pergumulan eksistensial. Gak mudah, itu sebuah pilihan berat, seringkali hitam putih.
Mgp seseorng mau gak mau harus ambil pilihan eksistensial begitu? Krn ingin jadi subjek, biar gak jadi slave, bisa yakin bilang tidak atau ya!
Jadi eksistensi itu mengacu pd ssorang yg berani ambil keputusan yg membuatnya tampil sbg sosok manusia (subjek).
Kalo kita manut2 saja pd org lain atau sosial, tak bisa ambil jarak n pilihan, di sana sebaliknya kita jadi objek! tak pny eksistensi.
Nah,untuk jadi subjek itulah yg dimaksud, berat, memutuskan ya atau tidak,mencintai atau membenci, nyatu atau misah! Cari cara ketiga? Silakan.
Saya mau mengacu sikap eksistensi ini pd bbrp novel sastra (moga2 dah akrab scr umum), silakan twiterans ngacu pd novel lain.
Para priyayi, pd sebuah kapal, olenka, burung2 manyar, ronggeng duku paruk, merahnya merah. Dah pd baca?
Untuk lbh jelas, eksistensi is kesadaran diri untuk menolak sistem (kolektivisme) or simbol2 yg tak diakui or meniadakan potensi individu.
Dalam para priyayi (pr) kedua cucu sastrodarsono, sang priyayi menolak ikuti tatakrama priyayi, khususnya soal jodoh, cinta, cinta nih.
Marie, nama si cucu permpn, hanya mengikuti suara hatinya utk jatuh cinta, nentang atas tentangan keluarga dan ia pun hamil sebelum nikah.
Harimurti pun sama, nentang keluarga utk jodoh, hamilin kekasihnya duluan, tp memilih ideologi komunis (kolektivisme).
Tapi singkatnya, eksistensi marie n harimurti bukanlah pd sisi radikal krn mrk masih punya rasa bergantung pd keluarga.
Umar kayam sebenarnya mau sampaikan di sini bhw keluarga priyayi pun bukan sbg sistem yg mati, dia bisa terbuka menjadi moderat.
Pd sebuah kapal, nh dini: sri, gadis penari istana, mutusin nikah dgn pria asing. Utk kemudian hari ia jth cinta pd seorang pria asing lainnya.
Sri yakin bhw cintanya yg baru adalah pilihannya dan itupun krn didorong oleh sikap suaminya yg nampak mulai mengabaikannya.
Membaca novel olenka budi darma, soal perselingkuhan diceritakan dgn lancar, bhw cinta n selingkuh is bagian eksistensi. Bgmn menahannya?
Pd burung2 manyar, yb mangunwijaya, perselingkuhan digambarkan sbg sbh potensi yg terpendam sejak teto n laras ketemu.
Ceritanya nih, mereka sebenarnya sdh sling cinta n mengagumi satu dgn lainnya scr diam2 tp terpisah oleh situasi keras.
Dalam jarak waktu yg lama, teto n laras ketemu lagi, saat laras sudah bersuami. Lah gak ada artinya tuh kalo namanya emang cinta.
Teto n laras tak sanggup lah yaoou apusin begitu aja cinta yg kudu dah tumbuh sejak lama itu. Cinta itu meledak loh (x kayak tabung gas 3kg).
Keputusan utk menentukan hati secara pribadi jauh melampaui kekuatan aturan institusi perkawinan n moral sosial, teto n laras.
Keputusan eksistensial yg gak kalah seruhnya ada pada srintil, ronggeng duku paruk, ahmad tohari. Srintil penari ronggeng idola penduduk.
Untuk jd penari ronggeng sejati, srintil hrs lewatin ritual di mana ia hrs serahkan keperawanannya pd laki2 yg sanggup membelinya. Adat nih!
Mau serahkan keperawanan pd orang yg sanggup membelinya? Sementara srintil jatuh cinta berat pd seorg pemuda di desa itu.
Bayangkan saja kalo ternyata ketahuan srintil gak perawan lagi pd upacara ritual. Di situlah dramatis cerita srintil dgn keberaniannya.
Srintil bertekad utk menyerahkan keperawanannya pd buah hatinya tp akan sangat berbahaya akibatnya bagi adat. Tapi srintil sudah bertekad!
Srintil pun mendatangi si pemuda bernama rasus itu dan minta disetubuhi, hnya beberp jam sebelum upacara besar itu diadakan.
Mrawanin penari ronggeng bagi penduduk duku paruk mrpkn status sosial terhormat, bhkn di-rindu2kan olh istri agar suami mrk bisa mrawanin.
Bayangkan saja kalo ternyata ketahuan srintil gak perawan lagi pd upacara ritual. Di situlah dramatis cerita srintil dgn keberaniannya.
Catatan menarik: moral desa duku paruk tak menganggap bejat selingkuhan. Koq bisa begini yah?
Yah. Jika suami misalnya mergokin istrinya sdg cumbu dgn laki2 lain mk ia tinggal nyari istri laki2 itu n bercintalah, abis perkara.
Pergumulan eksistensi memang khas pd pilihan utk menemukan diri sendiri atau situasi yg mbentuk diri kita jadi tak punya pilihan.
Pergumulan ini nampak sangat jelas pada ‘tokoh kita’ dlm merahnya merah iwan simatupang. Sangat menarik pembukaan novel ini:
Sblm revolusi ia calon rahib. selama revolusi ia komandan kompi. Di akhir revolusi ia algojo pemancung kepl penghianat2 tertangkap…
Sesudah revolusi ia masuk rumah sakit jiwa. Nyinyirnya sebuah pergulatan eksistensi.
Merahnya merah jg menyuguhkan dimensi cinta dan kecurigaan atas perselingkuhan antara tokoh kita, maria, sang pelacur dan fifi.
Fifi gadis baru berusia 14thn namun ceritanya sudah diobrak-abrik kehidupan. Tokoh kita, maria, fifi, hidup dlm dunia marjinal, papah.
Maria, ceritanya pelacur yg sangat murah hati, senang membantu org, tp dialah yg dianggap membunuh fifi krn cemburu fifi main cinta dg tokoh kita.
Itulah sedikit soal tema eksistensi, cinta dan selingkuh dari bbrp novel sastra kita. Ntar lagi sahur, gak terasa waktu lewat.
***
22 Agustus
Pengen nerusin obtwit soal eksistensi, lebih nukik pd laki2 n perempuan dlm novel sastra indonesia.
Sudah baca novel harimau2 kry mochtar lubis? Ceritanya bener2 ttg dunia laki2.
Mochtar lubis: “senapan is perhiasan laki2. Pisau belati, keris, atw parang di pinggang is pelengkap pakaian laki2….
..dan senapan di bahu lbh lagi memberi rasa gagah dan perwira pd seorang laki2.”
Intinya novel M Lubis, mau menunjuk moralitas laki2 yg heroik sekaligus pengecut n munafik tatkala hadapi tantangan maut, serangan harimau.
Ceritanya: 7 laki2 perkasa berbeda latar: dukun, haji, pemerkosa, gentelemen, dll, memasuki hutan utk berburu.
Tengah berburu, tiba2 muncul seekor harimau menerkam salah 1 pemburu dan mati. Harimau lari. Meskipun mrk waspada, harimau dtg lagi n mbunuh.
Para pemburu itu pun mulai curiga apakah sang harimau asli atw siluman krn tak mampu diburu mlh memangsa.
Para pemburu yg merasa laki2 perkasa itu pun mulai panik, ber-tanya2 ttg hubungan harimau dgn kelakuan mereka masing2.
Anggapan mereka, bahwa harimau itu benar2 siluman dan datang untuk menghukum mereka satu per satu.
Lalu apa yg para perkasa itu lakukan? Setiap orang harus satu per satu mengakui perbuatannya, ngaku dosa sebelum diterkam harimau.
Lalu jadilah semacam ritual pengakuan dosa satu persatu. Maka dr sinilah ketahuan ‘belang’ laki2 itu masing2.
Dukun yg selama ini dianggap sakti ternyata palsu. Pak haji pun mengakui bhw sekian banyak permpn yg dia setubuhi is perbuatan terlarang….
Pemuda yg ganteng n jentelemen ternyata hobinya memperkosa, dan seterusnya. Lalu apa hubungannya dgn harimau yg dianggap siluman itu?
Maksud M Lubis, bhw arti harimau yg sesungguhnya is semua laki2 yg dianggap perkasa n terhormat di mata masyarakat itu.
Para laki2 terhormat itu is “harimau siluman”. Akhir cerita, setlh laki2 itu tanggalkan kemunafikan mrk, barulah bisa kalahkan si harimau.
M Lubis dlm novelnya harimau2 itu memperlihatkan simbol keperkasaan laki2 yg berantakan krn terperangkap ol simbol yg mrk buat sendiri itu.
Bagaimana pandangan umar kayam ttg perempuan? Novelnya para priyayi, nyinggung gol priyayi is patriarki, sbmn masy feodal. Laki2 yg heroik.
Dalam para priyayi, umar kayam perlihatkan perempuan berada dlm ambang eksistensi, cukup memprihatinkan.
Para priyayi: perempuan di satu pihak hanya dibutuhkan dlm wilayah domestik, tapi di lain pihak jg diperlihat
kan kegigihan melawan struktur.
Tokoh marie yg memilih jalannya sendiri, n tokoh gadis, yg gerwani, pd akhirnya ‘hilang’ juga dalam kekuasan patriarki.
Dalam burung2 manyar, yb mangunwijaya pun perempuan terlihat lemah namun jg dibuat begitu kuat n luar biasa pinter, akademik, tkh larasati.
Sedangkan dlm olenka, budi darma mnulis: perempuan bisa suka2nya dibuat, dibentuk, diatur, dipermak, ol laki2.
Tapi Budi darma jg menekankan, perempuan is mahluk yg serba bisa, kuat, mandiri, pendeknya mampu melakukakan apa pun.
Crita eksistensi perempuan dr penulis laki2 kelihatan memprihatinkan juga dalam novel bumi manusia, pramoedya at.
Tokoh nyai ontosoroh dlm bumi manusia, is permpn tegar, cerdas, berbudaya tp tak bdaya mlawan hukum patriarki kolonial, kehilangan anak kandung.
Munculnya ayu utami dgn novel saman memperlihatkan eksistensi perempuan yg menguasai dirinya sendiri khususnya secara seksual.
Saman: eksistensi perempuan memang dibentuk dgn wacana terutama pd soal keperawanannya yg bak porselin.
Saman: apabila porselin pecah maka tak bergunalah n selayaknya dibuang. Demikian perempuan dgn keperawanannya.
Namun dlm saman ayu munculkan tokoh shakuntala yg mdobrak bentukan porselein patriarki itu, yg sejak usia 9 thn sdh brhbn seks n mnikmatinya.
Saman: perempuan membentuk seksualitasnya sendiri tak pedulikan soal keperawanan krn itu perupakan penindasan seksual laki2 atas perempuan.
Yang menarik dr saman is kemunculan ayu utami, perempuan penulis, yg berani mengekspresikan seksualitasnya sendiri yg dianggap tak lazim.
Kalo pd umar kayam, budi darma, yb mangunwijaya eksistensi perempuan dianggap msh dlm persimpangan, ayu utami menerobos ke depan!
Disusul kmdn oleh kemunculan @deelestari dgn novel supernova, perempn nampak sbg sosok yg tak lagi dibicarakan dlm kondisi “ketubuhannya”.
@deelestari permpn tampil sbg penguasa dunia virtual, bebas dr ruang n waktu, n bebas pula menapaki bumi n melayang, simbol spiritualitas.
Tokoh Diva dlm supernova, is subjek yg kuasai seksualitas n perlakukan dunia pelacuran hny sbg sarana permainan yg senantiasa ia menangkan.
Saya sebenarnya masih pengen ngetwit soal eksistensi laki2 n perempun dlm novel sastra ind, tp setlh saman n supernova, ada gak ya?
Maksud saya, khususnya pandangan ttg perempuan dr perempuan penulis sendiri, bukan dr laki2.
"eksistensi; cinta dan perselingkuhan" oleh @tommyfawuy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment