Follow kami di: Twitter , Tumblr, Wordpress, dan Facebook

"Hiperrealiti Fesyen, Iklan, Pencitraan" oleh @tommyfawuy

Baru kultwit ttg infotainment skrng diteruskan dgn membimbing skripsi fesyen dlm kapitalisme lanjut, seiringlah senapaslah keduanya.

Yang hanya tampil di inftmnt is mereka yg fashionable…secara visual bisa dijual. Inilah rangsangan kapitalisme lanjut.

Fesyen masuk dlm ranah kapitalisme sbg kondisi yg tak terelakkan krn prototipe dari budaya visual dan krn itu media mengeksploitnya.

Media dalam ranah kapitalisme lanjut tak bedakan lagi fakta dan fiksi, sbg hyperreality, mnrt baudrillard: inftmnt n fesyen is panglimanya.

Menrt bahasa hyperreality, jangan mengharapkan fakta n kebenaran dlm media khususnya n dlm kehidupan umumnya. Kapitalisme sdh meraupnya.

Jangan herankan pula kalo host inftmnt itu gestur fesyennya sama, mana asli n fake sbnrnya gak lagi relevan, yg ada mrk eksis but nothing.

Kalo bahasa saya, kalo liat host kayak luna maya, asti ananta, olga lydia, happy salma, dll, sebodolah hyperreality, yg ada hypertensi.

Madonna n lady gaga is selebriti yg ngerti soal hyperreality ini n mrk berhasil memanfaatkan fesyen di balik suara mereka yg pas2an.

Fesyen dilihat dr kacamata michel foucault is sebuah wacana pengetahuan(episteme)yg tipikal berubah setiap masa.

Fesyen pd dasarnya baru muncul dlm pengertian modern sejak coco chanel, kaitannya dgn episteme industri.

Nontonlah film coco chanel, ada 2 versi, yg 1 bintangnya audre tato (gak yakin saya, betul gak nulis nama itu?) dan sherley mcLean.

Kasus fesyen jilbab sangat menarik, dlm pengertian gaun yg menutup hampir semua anggota tubuh perempuan.

Dalam pengertian umum seperti itu, jilbab muncul di timur tengah, yahudi n arab, bahkan dewi kwan-im di china, mengenakan gaun terttp- jilbab.

Jilbab dlm fesyen memang jadi simulacra-hyperreality, substansi kerohaniaannya hilang, ya fesyen lah.


***

19 Juli

Selesai nguji mahasiswa filsafat: tema skripsi fesyen sbg manifestasi kapitalisme lanjut perspektif foucault n baudrillard.

Fesyen sbg episteme (wacana-knowledge) digabung dgn konsep hyperreality merupakan fenomena sangat menantang dlm life-style kontemporer.

Fesyen bukan lagi sebagai benda yg dikonsumsi, nilai-guna tapi sbg nilai-tanda utk gengsi performansi.

Fesyen contoh typikal dr seduksi visual membuat masyarakat mengonsumsi tanpa berpikir panjang.

Fesyen acuannya pd realitas yg senantiasa berubah, dlm filsafat realitas ini muncul pd herakleitos, pantha rei (sdh pernah dijelaskan nih).

Tak ada satu inti kebenaran pun yg tinggal tetap n universal dlm wacana, berubah dr masa ke masa sbgmn itu hadir dlm historitas bahasa.

Foucault is filsuf yg plng representatif bicara soal perubahan knowledge (episteme), sklpn dlm hal ini dia tdk lngsng membahas fesyen.

Bgmn fesyen menjd knowledge n gengsi bg masyarakat? Inilah yg menjd dasar bagi kapitalisme skrng atw masyarakat konsumtif.

Fesyen menjadi knowledge tak bisa lepas dr unsur2 yg terkait dgnnya, disainer, produsen, kritikus, konsumen, pengiklan, dan pasti media.

Unsur yg terkait dgn fesyen itu saling lontarkan wacana, gaun yg ini gini n gitu, ketika trjd pro-kontra di situlah knowledge-fesyen tampil.

Tapi tetap ada sebuah simbol bergengsi utk menetapkan fesyen itu n ini sbg knowledge or bukan, lih mj elle, vogue, cosmo, dll.

Karena relasi kuasa-simbol itulah knowledge terbentuk tp tdk pernah bulat utuh n karenanya lalu berubah, sbgmn pd fesyen.

Disainer sendiri berkreasi bukannya di luar ruang n waktu, dia belajarlah lika-liku fesyen n dgn demikian terpengaruh oleh knowledge yg ada.

Dalam film hollywood muncul fesyen berubah-ubah setiap masa: -jms dean, elzbt taylor, mrln brando, farrah fawset, demi moore, jolie, dll.

Mengapa terjdi perubahan fesyen itu benar sesuai kebutuhan jaman, tp jgn lupa, krn ada relasi kuasa-knowledge di sana.

Dalam sejarah fesyen dr kacamata foucault, knowledge setiap zaman memang berbeda bahkan ada keretakan wacana.

Dan terjadinya arus perubahan itu justru datang dr ruang atau sudut2 marjinal yg tak terduga, bukan ditentukan oleh kuasa mainstream.

Arus perubahan muncul dr orang2 yg tidak terlihat pd ruang publik mainstream, seperti catwalk n bukan org2 dr dunia fesyen itu sendiri.

Contoh: dulu madonna lalu lady gaga..kemunculan mereka tdk secara langsung diusung langsung oleh cerita besar n kampanye iklan besar2an.

Ketika fesyen menjadi nilai gengsi, pencitraan, ia kemudian lepas dr kuasa orang per orang, lady gaga sendiri tak lagi sbg subjek tunggal.

Yang ada dia harus terus-mnrs tampil dgn keunikan2 yg sdh terkonstruksi oleh kehendak publik yg lbh luas drpd sebelumnya.

Bagi baudrillard, media n iklan is tipikal hiperrealita. Pengetahuan dr foucault di sini khas jadi nilai tanda bukan idea vs realita.

Media is kapitalisme yang menjual tanda-gengsi yg ditampilkan seestetik mungkin utk secara spontan merebut mata drpd otak.

Hiperrealita dlm kapitalisme dimaknai dgn packaging estetik yg mengaburkan batas fakta & fiksi sebuah produk.

Kampanye politik sbg fesyen pertama kl ditampilkan o/ John F Kennedy di tv, atas anjuran marshall macluhan, guru baudrillard.

Media bkn lagi alat ideologi tapi ideologi itu sendiri, bhw media membuat pencitraannya sendiri tanpa tergantung lg pd batasan fakta-pendpt.

Jangan brharap media akan netral dalam arena silang fakta n wacana, media is ideologi bhw dia pun pny kpentingan sendiri.

Berita media is fesyen juga. Bodoh sekali media jika hny jadi alat ideologi tertentu kecuali ideologinya sendiri sbg hiperrealita tercanggih.

Element tercanggih dlm hiperrealita, trinitas ini: media, fesyen, iklan. Tiga tp satu, satu tapi tiga.

Hiperrealita dlm pemahaman baudrillard is batas2 fakta n fiksi tak jelas lagi. Istilah hyper di situ tdk bisa diterjemahkan “berlebih”.

Mngp perlu ditekankan arti hyperreality baudrillard itu krn banyak yg keliru mengartikannya sbg “realitas berlebih”.

Konsep hyperreality baudrillard dikemukakannya utk memahami kondisi realitas kekinian khususnya dgn munculnya “dunia maya”.

Tentu saja komputer menjadi faktor utama penciptaan dunia maya itu yg jelas terlihat khususnya pd kemunculan teknik animasi.

Contoh karya animasi dlm film is jelas nampak pd film The Crow. Semasa syutingnya 3/4 jadi, brandon lee, tertembak beneran n mati.

Sutr n poducer selesaikn 1/4 syuting itu dgn brandon lee animasi n stlh total jd, trnyt gak nampak mana brandon lee asli n mana animasi.

Lihat juga film Forest Gum, ktk tokoh forest ktm pres nixon, ngobrol n ada adegan nixon menepuk pantat forest, fakta-fiksi bercampur baur.

Contoh paling dekat dgn kita, is diri kita sendiri.. .diri kita sebenarnya is campuran fakta-fiksi. Apa artinya?

Kita bisa bilang aku dgn keberadaanku is kongkrit, tp di lain pihak keberadaanku is hasil dr fiksi org tua or orang2 terdekat (lingkungan).

Keberadaanku sbg aku kongkrit tp sekaligus mengikuti alur cerita fiktif n imajinatif yg dikenakan org tua agar kita menjd begini or begitu.

Jika kita mau bertanya siapa sebenarnya “aku”, tak ada jawaban lain, aku is subjek-hyperreality, tak ada subjek utuh sbg begini or begitu.

Subjek-hiperrealita is subjek yg bercampur baur oleh berbagai hal, dibentuk oleh baik scr genetik maupun masyarakat.

Ketika jaman orde baru manusia indonesia hendak dibentuk oleh konsep “manusia seutuhnya” versi pancasila. Itu fiksi ideologis!

Jaman reformasi ini kita lebih diarahkan oleh berbagai wacana, mk subjek (diri kita) berada dlm arena berbagai kepentingan.

Secr bernegara kita dipengaruhi oleh kepentingan2 partai dgn visi n misinya masing2, bener2 subjek msk dlm arena pertaruhan, dlm bah Bourdieu.

Buruh? Dlm kapitalisme skrng yg jd fokus bukan sprt kapitalismenya marx, hub buruh n pemilik modal tp
hub konsumsi-gengsi.

Terusin lagi twit fesyen-knowledge-hiperrealita. Dari kultwit topik ini pd intinya mau bilang bhw apa yg kita sebut real itu sbnrnya tdk real.

Fesyen is performa atau pencitraan. Yg namanya pencitraan selamanya tdk lg mementingkan bendanya.

Pencitraan hanya mementingkan pengakuan dari ketakmampuan pikiran utk menembus sampai pd duduk perkaranya, bendanya.

Jika seseorang tampil hendak mencitrakan dirinya, artinya itu fesyen, terlebh dulu dia harus membangun narasi dirinya sendiri.

Dalam pembentukan narasi (alur cerita) itu dia berimajinasi n berilusi untuk menjadi seperti apa utk tampil di depan publik.

Ketika berimajinasi n berilusi artinya kesadaran diri (subyek) scr perlahan merayap ke ambang batas (thresshold) bawah sadar.

Dlm ambang batas itu si subjek hendak merengkuh masa lalunya untuk memulai cerita pencitraan, membumbuinya sbg fakta2 yg sebenarnya ilusif.

Banyak contoh tokoh besar menampilkan ilusi2 masa kecilnya utk memberikan cetak haru-biru (romantisme) pd publik.

Narasi diri, otobiografi, biografi, tak lain is fesyen, demi pencitraan. Eksplorasi narasi yg secara optimis antara fakta-fiksi kabur.

Tak bisa terelakkan kehidupan is sebuah narasi, kalo menyinggung lagi konsep narasi yunani kuno itu dibangun olh tragedi-komedi.

Biasanya pencitraan di bidang politik mengeksplorasi wilayah tragedi utk mengait aspek kepahlawanan disana.

Hal ini sangat terlihat ketika para tokoh parca-reformasi muncul, mereka berkompetisi langsung or tdk utk membangun pencitraan.

Gus dur, megawati, dan amien rais, bukanlah tokoh pasca reformasi, pre-reformasi.

Tokoh pasca-reformasi yg paling aman membangun pencitraan diri is SBY. Wiranto n prabowo bergelut keras melawan character assasination.

terdahsyat is narasi pencitraan diri suharto: masa kecilnya, awal berjuang sampe presiden, dijuluki bapak pembangunan n penyelamat pancasila.

Kalau sekrng, pencitraan SBY terutama pd gestur fisiknya yg flamboyan, manis senyumnya, membutakan otak pemilih potensial perempuan/ibu2.

Dari pemikiran ttg pencitraan sbg fesyen-hiperrealita, perlu disinggung lg bhw pencitraan is tampilan tanpa substansi, dasar bendanya.

Kalo pd SBY dikenakan sbg memimpin hanya dgn pencitraan, itu artinya pencitraan menjadi sebuah paradigma yang nyaris bulat!

Paradigma pencitraan jelas tdk mementingkan lg sandaran bendanya: semata kemasan! artinya kata presiden itu sendiri tak penting lagi.

SBY berhadapan dengan berbagai unsur kepentingan n krn ini masuk dalam arena hiperrealita maka kepentingan2 itu dibiarkannya ber-renang2.

Dunia hiperrealita sesungguhnya sebuah bentangan-arena luas tak berbatas (infinite) bagi segala macam potensi kreatif.

Hiperrealita-pencitraan SBY misalkan, menahan diri atau tdk gegabah utk intervensi atas sebuah masalah.

Namun sayangnya SBY seringkali tak bisa membedakan antara pemerintah yang kuat is sedikit memerintah dengan membiarkan tapi gagap.

Jadinya ktka dia turun tangan atas kasus video ariel, yang muncul adalah pencitraan yg sangat2lah gagap, yg harusnya tak perlu dia urusi.

Naaah cukup dulu kultwit hiperrealiti: fesyen, iklan, pencitraan. Nyambngnya kalo hati lagi mood. :))

No comments:

Post a Comment