Menjadi gladiator adalah salah satu cara utk bisa naik pangkat dlm strata ekonomi & sosial. Gladiator yg sukses bisa kaya raya.
Nama Gladiator merujuk kata “Gladius” – yaitu nama pedang tempur dari besi jaman Romawi Kuno. Diikuti baik budak maupun orang merdeka.
Bagi budak, jadi gladiator lebih baik ketimbang jd pekerja kasar di perkebunan atau tambang. Bila sukses, mereka bisa membeli kemerdekaan.
Mengapa atlet juara saat ini beroleh piala/cup? Itu dari tradisi gladiator di jaman Romawi Kuno. Pemenang beroleh pasokan anggur.
Sama seperti atlet jaman sekarang, para gladiator yg sukses juga beroleh kontrak sponsor mempromosikan suatu produk komersial.
Pendapatan tahunan seorang gladiator yg sukses bisa ratusan kali pendapatan warga Romawi biasa. Bila disukai, bisa bertahan hingga pensiun.
Berbeda dg kepercayaan – hanya sedikit pertandingan gladiator berakhir dg gladiator terbunuh. Penonton tetap lebih suka dramatisasi.
Tapi krn pertandingan gladiator meluas di seluruh Romawi Kuno, mulai dari Afrika Utara hingga Timur Tengah, secara total fatalitas tinggi.
Walau relatif sedikit yg mati di tengah arena, tingkat cedera yg terjadi & pengetahuan medis yg terbatas – membunuh banyak gladiator.
Karir jadi gladiator itu sulit, krn efek dramatisasi yg diminta penonton – sering memaksa mereka diadu dg hewan buas seperti singa.
Bagi gladiator yg sudah terkenal – tidak lagi hewan buas. Kadang mereka diadu dg hewan seperti burung unta atau jerapah. (Ya pasti menang)
Ada juga yg jadi gladiator krn iseng2. Commodus, anak Marcus Aurelius – tetap turun gelanggang jd gladiator walau ia sudah jadi kaisar.
Tapi tentu tidak seperti di film “Gladiator” versi Ridley Scott. Commodus tidak membunuh ayahnya, dan hidup Commodus tdk berakhir di arena.
Hidup Commodus berakhir dalam sebuah kudeta oleh Senat, di mana seorang bernama Narcissus mencekiknya hingga tewas saat di rumah mandi.
Segitu dulu catatan pendek ttg Gladiator porsi pagi ini. Sekali lagi – selamat menjalani pagi. Kembali ke @gm_gm utk “Sang Penanya”.
Oh nggak mereka nggak gulat-gulatan tp beneran serius. RT @hanif87: maksudnya “dramatisasi”, berarti kayak gulat-nya amrik modern ya?
Iya. Tapi ceritanya beda dg jalannya sejarah. RT @ariefsunda: berarti dalam film Gladiator hanya Marcus Aurelius dan Commodus yg tokoh asli
Commodus & Marcus Aurelius memang tokoh nyata – tp tentu tdk seperti yg digambarkan dalam film “Gladiator”-nya Riddley Scott
Betul. Beda tokoh. RT @AdamPantouw: ya, tapi Narcissus dalam mitologi Yunani. “@mubarik63: Narcissus adakah hubungannya dg narsis? *curios*
Narcissus yg menjadi bahan kata “narsis” adalah pemburu & pahlawan yg sedemikian gantengnya – sampai ia mati karena kegantengannya.
Narcissus menolak semua wanita yg jatuh hati padanya – karena menurutnya mereka tdk cukup cantik bagi dirinya. Gara2 ini ia dihukum dewata.
Di hutan, Narcissus melihat bayangan dirinya di telaga & jatuh cinta pd bayangan itu. Karena terlalu mendekat ia kecemplung. Mati tenggelam.
Dari nama Narcissus ini muncul kata “Narcissistic” yg lalu di kalangan ABG kita berubah menjadi narsis…
Dalam derajat tertentu narcissistic digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan… (serius lho).
Itu mitologi Yunani RT @matgiarso: itu kisah nyata atau fiksi cara matinya narcissus? Memang susah dipadukan antara beauty and brain..
“@DragonoHalim: kok mati kecebur bang..? saya baca, dia menghabiskan waktu memandang bayangan wajahnya sampai akhirnya mati kelaparan.”
Ya ada beberapa versi (namanya juga mitologi yg disebar dari mulut ke mulut). Mati kelaparan kayaknya versi yg paling mengerikan.
Iya. “@DianOnno: Dia jg menolak Echo ya?saking patah hati,menghilang tgl suara doang? RT @ Narcissus menolak wanita yg jatuh hati padanya”
RT @Tony Zulfikar: @hotradero Naricissus mnjelma mnjdi bunga terompet yg suka tumbuh d tepi danau. dgn bunga yg slalu mnunduk ke bawah sprti sdg mengaca di air Dan bunganya pun dinamakan bunga Narcissus. bisa dicek
No comments:
Post a Comment