1. Zakat, sepanjang saya mampu menafsirkannya, adalah titah anti-keserakahan. Islam sangat menekankan ini, tapi juga agama lain.
2. Dlm tiap milik, juga yg halal, perlu ada pertanyaan: apakah ini tak berlebihan? Apakah ini tak menyebabkan orang lain kurang?
3. Seorang sosialis, Proudhon, yg melihat ketimpangan sosial di masanya, mengatakan, “Hak milik itu pencurian”. Tentu dia lebay.
4. Tapi pernyataan itu bisa spt peringatan: siapa tahu milik saya, mis. mobil, mengambil hak orang lain, mis. hak dpt udara sehat.
5. Kini, kian sadar terbatasnya enersi + bahaya perubahan iklim, kita makin sadar akan kaitan milik dan hidup bersama.
6. Berapa enersi yg habis utk selembar kemeja? Brp banyak air bumi terkuras krn sumur rumah kita? Dst.
7. Makin lama kita sadar ttg apa yg dikatakan Nabi: “Berhentilah makan sebelum kamu kenyang”. “Makan” dlm arti konsumsi yg luas.
8. Makin sadar kita akan kata2 Gandhi: “Bumi ini cukup utk kebutuhan setiap orang, tapi tak cukup utk keserakahan tiap orang”.
9. Ada dua pemikir Eropa, yg membedakan antara “ada” (“hidup”, “berada di dunia”) dengan “punya”. Gabriel Marcel dan Erich Fromm.
10. Marcel, seorang eksistensialis Katolik, membedakan dua pendekatan terhadap benda-benda (atau dunia, termasuk orang lain).
11. Ringkasnya, menurut Marcel, jika kita dekati dlm hubungan Ada (l’ĂȘtre), dunia akan tampak bukan sebagai obyek, tapi kebersamaan.
12. Sebaliknya, jika kita dekati dlm hubungan Milik (l’avoir), dunia akan hadir sbg obyek (sasaran) yg kita ringkus + kuasai.
13. Ibaratnya, seorang pencinta alam akan berhubungan dgn tanah dan air sbg kerabat - itulah hubungan dalam “Ada”.
14. Seorang pengembang, mis. utk Mall, akan melihat tanah dan air sbg sesuatu yg harus dikendalikan, ditaklukkan, utk dimiliki.
15. Dlm bhs Inggris, ada kata “possess”. Bisa berarti “memiliki”, tapi bisa juga “merasuki” (possessed by Devil).
16. Orang yg begitu terikat dgn milik, bisa seperti orang kerasukan. Setidaknya, milik bisa jadi bumerang: ia yg menguasaiku.
17. Akibatnya, milik itu spt berhala: kita sendiri semula membuatnya atau menguasainya, kemudian dia yg menguasai kita.
18. Itulah pangkal dari “alienasi”, ketika manusia jadi tak bebas krn diikat oleh benda2 yg diadakannya sendiri.
19. Psikoanalis tenar, Erich Fromm, juga mengemukakan, “ada” (to be) yg tergilas oleh “punya” (to have”) membuat manusia menderita.
20. Mungkin zakat bisa dilihat dari pandangan itu: sebagai titah agar orang tak dikuasi milik dan akhirnya menghancurkan hidup.
21. Sekian, sambil ngabuburit. Sebelum buka yg tak berlebihan, takbiran yg tak berlebihan. Sblm zakat. Zakat itu anti-berlebihan.
#zakat oleh @gm_gm
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment