Follow kami di: Twitter , Tumblr, Wordpress, dan Facebook

"Sudah cantik kaya pula" oleh @krowter8

  1. It’s beauty that captures your attention; personality which captures your heart.—Anonymous

  2. Apakah penampilan berdampak positif pada penghasilan? Rasanya ya. Contoh: sangat sedikit aktor/aktris yg sukses karena kekurangan fisiknya.

  3. Memang ada argumen bhw karakteristik fisik hanya menjd syarat perlu (necessary condition) & bukan syarat cukup dr kesuksesan. Tapi kalau menarik & pintar sekaligus?

  4. Meskipun sudah lama dibahas, baru tahun 1984 ada studi formal, oleh Hamermesh & Biddle (AER, 1984) memakai data dr Kanada.

  5. Pertanyaan utama yg diajukan: apakah ada perbedaan nyata dalam penghasilan pekerja karena perbedaan “tampang”

  6. Jawabnya: ya. Perbedaan penghasilan bg 10% terbawah dalam skala “tampang” dibanding 66% teratas adlh 12%~14%.

  7. Dekomposisinya adlh: penalti utk mereka dgn “tampang kurang” 7%~9% & premium utk yg “bertampang baik” sebesar 5%.

  8. Apakah ada perbedaannya menurut gender? Menarik sekali bhw tampang pria lebih menentukan.

  9. Mungkin hal ini disebabkan tampang pria langsung berdampak pada kesuksesannya, sedang utk wanita ada proses seleksi yg dilakukan sendiri yg berdampak pada partisipasi kerja.

  10. Ditemukan penalti utk wanita menikah dgn penampilan biasa2” lebih besar drpada premium utk mereka dgn penampilan menarik.

  11. Mungkin hal ini menjd kendala utk masuk ke lapangan pekerjaan setelah menikah.

  12. Selain itu ada kemungkin perbedaan tampang mempengaruhi prospek mendptkan suami dgn penghasilan lebih baik.

  13. Wanita kurang cantik dipenalti dgn kurangnya pendidikan suami (sebagai prediktor penghasilan).

  14. Jadi ada insentif lebih besar bg istri-istri yg kurang cantik utk men-suplemen pendptan rumah-tangga dgn bekerja.

  15. Adakah diskriminasi berdasar penampilan?

  16. Jawabnya: ya, karena selera majikan &/atau nasabah.

  17. Para pekerja juga melakukan self-selection. Pekerja berpenampilan menarik cenderung memilih pekerjaan dimana penampilan penting, & sebaliknya.

  18. Studi lain yg membahas kedua hal ini adlh Hamermesh & Biddle (JLE, 1998), dgn data penghasilan pengacara di AS (lulusan jurusn hukum).

  19. Kembali dampak penampilan dikonfirmasi & efeknya meningkat seiring umur.

  20. Kedua, pengacara swasta berpenampilan lebih menarik dr pengacara pegawai pemerintah, & kembali perbedaannya meningkat dgn umur.

  21. Akan tetapi diskriminasi pemberi kerja tdk terbukti karena tdk ada perbedaan nyata dr tampang bg mereka yg membuka kantor sendiri & pegawai.

  22. Perbedaan pendptan berdasar tampang antara pengacara swasta & pemerintah diperkirakan terjadi akibat selera konsumen.

  23. Konsumen diduga lebih menyukai pengacara dgn penampilan menarik & ini berdampak langsung pada kinerja mereka & otomatis pada percepatan kenaikan jenjang karir.

  24. Sistim insentif ini tdk ada pada sektor pemerintahan.

  25. Self-selection berperanan besar dalam jalur karir.

  26. Pengacara yg menyadr dirinya berpenampilan menarik cenderung memilih jalur karir di mana keunggulan ini berdampak paling besar, yaitu di sektor swasta.

  27. Dgn sampel perusahaan iklan di Belanda, kembali Hamermesh et.al. menemukan korelasi positif antara penampilan & penghasilan.

  28. Mungkin ada yg mencoba membantah hal ini dgn mengatakan perusahaan sukses akan diminati karyawan berpenampilan menarik. Hal tersebut dibantah dalam studi ini.

  29. Kali ini penelusuran dilakukan lebih mendalam.

  30. Pertanyaan yg diajukan adlh apakah penampilan karyawan dpt dianggap salah satu faktor produksi seperti layaknya jumlah karyawan & modal.

  31. Dalam konteks ini penampilan dpt dinyatakan sebagai modal yg spesifik utk suatu perusahaan.

  32. Penampilam menarik menjd faktor pendorong bg terciptanya hubungan baik antara karyawan & antara karyawan dgn nasabah.

  33. Selanjutnya pertanyaan yg penting adlh apa dampak bg perusahaan dgn karyawan berpenampilan menarik?

  34. Apakah pendptan ekstra tersebut habis diserap para karyawan atau ada yg tersisa utk perusahaan?

  35. Ingat bhw ini penting utk menjawab apakah penampilan firm-specific atau suatu atribut yg bebas diperjual-belikan di pasar tenaga kerja.

  36. Jawabnya: 63% pendptan ekstra akibat penampilan dinikmati karyawan & sisanya oleh perusahaan. Jadi ternyata ada gunanya perusahaan merekrut karyawan berpenampilan menarik.

  37. Tentunya jika syarat-syarat lainnya juga terpenuhi.

  38. Jadi terbukti anekdot-anekdot & contoh-contoh informal selama ini tentang dampak penampilan pada penghasilan memang didukung teori & bukti empiris dr berbagai belahan dunia.

  39. Meskipun self-selection bias belum secara konklusif dibuktikan berlakunya, umumnya ada dampak penampilan terhadap partisipasi kerja.

  40. Dampak penampilan bekerja dalam bentuk penalti utk mereka yg berpenampilan kurang maupun sebagai premium utk mereka yg lebih.

  41. Sebgan karena adanya diskriminasi. Gender bias tdk terbukti berlaku dalam hal penampilan. & bg perusahaan terdpt keuntungan ekstra dgn mempekerjakan karyawan berpenampilan menarik.

  42. Sedangkan belanja utk meningkatkan penampilan sangat sedikit dampaknya bg peningkatan penghasilan. Sebgan besar belanja ini ternyata konsumsi.

  43. Disitir dari tulisan sy di Koran Tempo April 28, 2003

No comments:

Post a Comment