Twitterland sepi, mungkin krn hari tak hujan. Bgm kalau ada kul-twit dari saya? Iseng saja: ttg awal Ensiklopedia.
Pengumuman: Kul-Twit mulai. Krn ini di-twit sambil menyiapkan Opera Tan Malaka, jalannya akan padat merayap.#ens
2. Tan Malaka ingin mengubah bangsa Indonesia jadi yakin pd “ilmu bukti” bukan mithos. Sama dgn hasrat kaum “ensiklopedis” abad ke-18.#ens
3. Para “ensiklopedis” lahir di Prancis, tapi ensiklopedia pertama terbit di Inggris th 1728. #ens
4. Judulnya “Cyclopedia or an Universal Dictionary of Arts & Sciences” oleh Chambers. Th 1743, diusahakan … http://tmi.me/27rIs
5. Tokoh utama dlm usaha ini adalah Denis Diderot. Riwayatnya pernah saya singgung dlm Kul-Twit ttg Voltaire tempo hari. #ens
6. Ia, yg lahir 5 Okt 1713 di satu kota kecil sekitar 55 km dari Dijon, kelak jadi salah satu tokoh pemikiran baru yg bentrok dgn agama.#ens
7. Maaf, jeda dulu. Nanti malam saya sambung lagi. Akan lebih lancar. Insya Allah.
8. Kul-twit disambung. Diderot, yg kelak akan berbenturan dgn agama, dibesarkan di keluarga Katolik yg salih. #ens
9. Ayahnya pernah bilang kpd Denis: “Anakku, akal itu bantal yg bagus, tapi kepalaku lebih tenang terletak di atas agama dan hukum”. #ens
10. Kakaknya jadi pastur, adik perempuannya biarawati. Denis sendiri bersiap pakai baju rohaniawan. Ia masuk sekolah Jesuit. #ens
12. Di th 1732, ia dpt gelar master di College Jesuit Louis-le-Grand. Tapi di Paris ini ia makin jauh dari agama. Ia batal jadi padri. #ens
13. Setelah kerja sebentar di kantor advokat, ia kerja serabutan. Tapi ia belajar terus: matematika, Latin , Yunani, dst. #ens
14. Ia jatuh cinta kpd Antoinette Champion yg lebih tua, dan kisah cintanya cukup dramatis. Tapi lebih baik saya bicara ttg filsafatnya.#ens
15. Sejak lama ia tertarik filsafat. Tapi yg memukaunya adalah esei2 Montaigne, yg menggugat kepastian dan memakai sumber2 “kafir”. #ens
16. Maka ia pun ikut menelaah pemikiran Yunani dan Romawi. Ia juga mengenal betul karya2 Inggris, dan tergugah oleh Francis Bacon. #ens
17.Bacon mengimbau agar manusia menaklukkan alam dgn riset ilmiah yg sistematik dan memujikan eksperimen keilmuan. #ens
18. Kelak, sbg tokoh penyusun “Encyclopédie”, Diderot mengikuti imbauan Bacon. Ia ikut kuliah biologi, ilmu faal, kedokteran, kimia. #ens
19. Dari ini ia menjadi, spt Voltaire, seorang “deist”: percaya kpd Tuhan tapi menolak agama. Tuhannya berbeda dari Alkitab. #ens
20. Baginya, Tuhan yg diajarkan agama terlalu sempit. “largissez Dieu!”, serunya. Luaskan dan bebaskan Tuhan dari kesempitan agama. #ens
21. Buku Diderot, “Pensées philopopihques”, (1746), dianggap radikal. Parlemen Paris memerintahkan buku itu dibakar. Malah jadi laris. #ens
22. Sejak dibakar Juli 1746, buku itu diterjemahkan ke bhs Jerman dan Itali. Dan Diderot siapkan buku baru, “Promenade du sceptique”. #ens
23. Polisi pun datang. Diderot berjanji batalkan penerbitannya. Baru di th 1830 buku itu beredar. Tapi itu bukan kontroversi terakhir. #ens
24. Di th 1740, terbit “Lettre sur les aveugles…”, ttg seorang penanam anggur yg buta. Bagi Diderot, baik dan buruk bukan dr Tuhan. #ens
25. Bahkan, kesimpulan buku itu, adanya Tuhan meragukan. Maka Diderot pun ditangkap, dipenjarakan di Vicenne, di luar Paris. #ens
26. Di sel sempit itu, ia hanya boleh bawa satu buku yg kebetulan ada di sakunya waktu ditangkap: “Paradise Lost” karya Milton. #ens
27. Tapi ia bisa menulis di halaman kosong buku itu: memakai tusuk gigi untuk pena, tintanya guguran tembok yg ia campur dgn anggur. #ens
28. Setelah tiga bulan disekap, dan dipaksa berjanji utk tak menulis karya yg mengingkari Tuhan, Diderot dibebaskan, Nopember 1749. #ens
29. Beberapa bulan kemudian, 1750, ia memulai menyiapkan terbitnya “Encyclopédie”. Karya yg hanya bisa terbit “di abad falsafi.# #ens
30. Ttg Diderot, saya akan berhenti di sini. Ttg “Encyclopédie” akan saya kisahkan besok. Sekarang ada tugas utk Komunitas Salihara. #ens
Pengumuman: Kul-Twit ttg gerakan “Ensiklopedia” akan saya teruskan mulai pk 8:00 sampai pk. 9:00 pagi. Sebelum itu, ada informasi. #ens
Nah, Kul-Twit mulai lagi (bisa dibaca di tengah kemacetan, kalau anda tak naik motor). Kita kembali ke tahun 1746 Prancis. #ens
1. Para penyusun “Encyclopédie “, terutama Diderot, adalah pembawa semangat ilmu dan rasionalitas — yg sering bertabrakan dgn Gereja. #ens
2. Nopember 1750, 8000 lembar prospektus disebar utk cari dukungan buat proyek besar ini. Penulis prospektus: Diderot. #ens
3. Kata “Encyclopédie” secara harfiah berarti “pengajaran” yang dihimpun dlm sebuah lingkaran. Khususnya, pengajaran ilmu-ilmu. #ens
4. Dlm prospektus disebut oleh Diderot: “Kata ensiklopedia menandai saling hubungan antara ilmu-ilmu”. #ens
5. Ilmu2 telah berkembang hebat, kata Diderot; kebutuhan utk menyebarkannya mendesak. Ilmu yg tak dibagikan tak akan berguna. #ens
6. Maka “Encyclopédie” akan menyusun ringkasan ilmu dlm 8 jilid. Proyek akan selesai dalam 2 tahun. Diimbau agar orang berlengganan. #ens
7. Sambutan ternyata ramai, terutama dari kelas menengah atas. Ini penting: dunia ilmu dan sastra bisa mandiri dr kelas aristokrasi. #ens
8. Dulu, karya sastra d.l.l. dibeayai para bangsawan dan dipersembahkan kpd mereka. Proyek “Encyclopédie” tidak lagi. Tanda perubahan. #ens
9. “Encyclopédie” juga menandai perubahan lain. Orang tak lagi tenang berbantalkan “agama + hukum”, tapi mulai memilih rasio. #ens
11. Jilid pertama “Encyclopédie” terbit 28 Juni 1751. Bentuknya tak sama dgn ensiklopedia yg kita kenal sekarang. #ens
12. Di dlm jilid pertama itu, tak ada biografi & sejarah. Malah agak mirip kamus: menjelaskan istilah, sinonim dan tatabahasa. #ens
13. Dlm jilid pertama itu ada esei D’Alembert. Ia dipilih krn ia ilmuwan utama dan penulis prosa yg ulung - seorang agnostik yg hati2 #ens
14. Ia hrs hati2 karena takut sensor dari pemuka agama. Ia tak bisa berterus terang. Ia malah tulis bhw agama mengajarkan banyak hal. #ens
15. Tapi kpd Voltaire ia kemudian menulis: “Waktu akan mengajar orang utk membedakan apa yg kita pikirkan dari apa yg kita utarakan”. #ens
16. Itu sebabnya jilid I “Encyclopédie” tak menyerang agama. Maka kalangan Jesuit menyambutnya hangat. Tapi masih ada yg curiga. #ens
17. Seorang mantan uskup melapor ke Raja, bhw para penulis “Encyclopédie” telah menipu sensor kerajaan. #ens
18. Raja Louis pun mengirim jilid I itu ke Malesherbes, juru sensor kerajaan yg pangkatnya disebut “directeur de la librarie”. #ens
19. Malesherbes sendiri juru sensor yg lunak. Ia bahkan pernah menulis buku ttg kemerdekaan pers. Pendapatnya mengejutkan. #ens
20. “Seorang yg hanya membaca buku2 yg..terbit dgn izin pemerintah”, tulisnya, “akan nyaris tertinggal seabad dari orang2 semasanya”. #ens
21. Maka “Encyclopédie” jilid I selamat. Tapi hidup tak mudah bagi jilid2 berikutnya. Dimulai dgn Jilid II, Januari 1752. #ens
22. Dlm jilid ini ada tulisan Jean Martin Prades. Ia seorang rohaniawan muda yg tahun sebelumnya menghebohkan Universitas Sorbonne. #ens
23. Prades memajukan sebuah tesis yg menunjukkan kacaunya kronologi Alkitab dan memperkenalkan satu theologi liberal. #ens
24. Tesisnya diterima. Prades dpt gelar doktor. Tapi para agamawan di Parlemen Paris marah. Gelar hrs dicabut. Prades hrs ditangkap. #ens
25. Universitas Sorbonne tak berani melawan. Gelar doktor bagi Prades dicabut. Orangnya melarikan diri ke Prusia. #ens
26. Di bawah kekuasaan tokoh2 agama, kemerdekaan akademi dan kebebasan berpikir dan mengutarakan pikiran dianggap berbahaya. #ens
27. Maka ketika di jilid II “Encyclopédie” ada esei Prades, para pembesar Gereja pun mengamuk. Uskup Agung Paris melarangnya. #ens
28. Diderot sendirti tak ditangkap. Tapi semua bahan utk penerbitan berikutnya disita negara. #ens
29. Juru Sensor yg baik, Malesherbes tak berdaya. Tapi ia bersama orang2 lain minta agar proyek “Encyclopédie” diijinkan kembali. #ens
30. Ijin diberikan. Tapi Jilid III s/d VI terbit dgn sensor ketat. Tapi bisakah rasa ingin tahu manusia dicegah oleh para wakil Tuhan? #ens
31. Meskipun dihambat oleh yg berkuasa, “Encyclopédie” memperoleh lebih banyak pelanggan. Sampai di atas 4000 orang. #ens
32. Bahkan para penyumbang makin banyak. Termasuk Voltaire. Diderot sendiri menulis satu esei penting ttg ensiklopedia utk Jilid VI. #ens
33. Diceritakannya kembali susah-payah melanjutkan proyek ini. Dana cepak, para penulis hrs kerja sampai sakit. #ens
34. Tapi Jilid VII malah dapat serangan paling dahsyat. Dlm jilid ini, ada tulisan Louis de Jaucourt yg mengecam keadaan Prancis. #ens
35. Ia gambarkan Prancis sbg negeri yg dirundung kemiskinan petani, dan ketimpangan sosial yg ekstrim. #ens
36. Tapi yg paling menyengat adalah rtulisan D’Alembert yg membandingkan Geraja Katolik dan Protstan ala Calvin di Jenewa. #ens
37. Syahdan, 5 Januari 1757 ada usaha pembunuhan atas Raja. Penguasa pun memberlakukan lagi aturan lama yg sangat represif. #ens
38. Dlm peraturan ini, para penerbit, penulis, dan penjual buku2 yg menyerang agama dan kerajaan akan dihukum mati. #ens
39. Beberapa penulis ditangkap. D’Ambert ketakutan, tak mau ikut bikin “Encyclopédie” lagi. Voltaire usul agar proyek ini dihentikan. #ens
40. Diderot belum mau menyerah. Tapi 23 Januari 1759, wakil raja memberi tahu Parlemen ttg adanya “proyek yg akan menghancurkan agama”. #ens
42. Tgl 8 Maret 1759, “Encyclopédie” secara resmi dilarang. Agama dan moral dianggap akan rusak berat oleh proyek pencerahan itu. #ens
43. Tapi orang spt Diderot tak menyerah, meskipun sedih. Ia menyiapkan 9 jilid tambahan “Encyclopédie”, hingga akhirnya ia kecapekan. #ens
44. Bagaimanapun, jauh sebelum ada Kul-Twit, ia tahu perlunya manusia berbagi ilmu pengetahuan dan kegiatan berpikir bagi peradaban. #ens
45. Ia juga saksi zaman baru, ketika agama tak bisa hilang dari hidup manusia - tapi tak bisa lagi jadi satu2-nya jawab ttg kebenaran. #ens
46. Dengan itu, Kul-Twit saya akhiri. Maaf kalau ada kesalahan eja, nomor dan pendapat. Kul-twit juga hrs berbagi semangat untuk koreksi.
No comments:
Post a Comment