#tippingpoint. Ini adalah beltwit, belajar via twitter tentang kepemimpinan Tipping Point. Semoga menginspirasi!
Tipping Point adalah “the levels at which the momentum for change becomes unstoppable” Malcolm Gladwell
Menciptakan tipping point berarti bagaimana hal kecil bisa membuat sebuah perubahan besar
Tipping Point sudah dikenal sejak 1957 untuk menjelaskaan segregasi sosial. Tapi dipopulerkan oleh Malcolm Gladwell
Tipping Point menjawab pertanyaan, mengapa suatu penyakit pada titik tertentu tiba-tiba menjadi wabah?
Apakah kamu pernah bertanya-tanya, ketika ada 1 anak SD bunuh diri, disusul 1 lagi, kemudian tiba-tiba muncul di banyak daerah?
Apakah kamu pernah bertanya-tanya, ketika 1 video porno lokal, disusul 1 lagi, kemudian tiba-tiba ada ribuan video porno lokal?
Jawabnya: itulah tipping point. Satu, satu, tipping point, jadilah wabah yang menjalar ke seluruh penjuru wilayah
Unsur Tipping Point ada 3: virus yang kuat, penyebar virus yang dinamis, konteks yang kondusif
Dalam kasus bunuh diri, virus/pesannya adalah solusi mudah atas persoalan yang tak terselesaikan
Penyebar virusnya adalah media massa/internet dan orang-orang berpengaruh di sekitar kita
Konteksnya adalah situasi krisis sosial-ekonomi-budaya-keluarga. Ketiganya menyatu jadilah wabah bunuh diri
Belajar Tipping Point akan membantu kita melakukan perubahan besar dengan tindakan kecil yang efektif
Tipping Point leaderhsip adalah kepepimpinan yang menciptakan tipping point untuk menciptakan perubahan keseluruhan sistem (whole system)
Kim dan Mauborgne mengajukan Tipping Point Leadership untuk mengeksekusi blue ocean strategy. Sebuah strategi Change management
Korupsi harus dipandang sbg fenomena Tipping Point. Hanya bisa diberantas dengan tipping point leadership
Perubahan keseluruhan sistem lebih mudah dikelola dengan mengikuti prinsip-prinsip Tipping Point
Kepemimpinan meyakini perubahan fundamental bisa terjadi dengan cepat ketika keyakinan-energi orang2 menciptakan gerakan meluas ke arah 1 ide
Kepemimpinan Tipping Point berprinsip pada pemusatan/konsentrasi pada satu titik, bukan penyebaran. Prioritas!
Kepemimpinan Tipping Point sadar bhw ada orang, tindakan dan kegiatan yang memberikan pengaruh tindakan tidak proporsional terhadap kinerja
Contoh: 80% hasil kerja kita dihasilkan dari 20% waktu kita. Pareto principle
Ada 4 hambatan yang dihadapi leadership dalam mengeksekusi blue ocean strategi: 1.Hambatan kognitif. 2.Hambatan sumber daya. 3.Hambatan motivasional. 4.Hambatan politik
1. Hambatan kognitif: organisasi yang sudah lekat dengan kenyamanan status quo
Tantangannya: apa faktor yang memberikan pengaruh positif tak proposional pd upaya mendobrak status quo?
Mendobrak dengan prinsip “seeing is believing”. Ajak menteri bermacet ria atau naik angkutan publik selama sebulan
Lupakan angka atau indikator kinerja. Terjun bebas ke pengalaman nyata
Dengar dan hanya mendengar keluhan langsung dari pelanggan yang tidak puas. No defense!
Gunakan metafor sbg alat bantu untuk “melihat” gambaran besar akan apa yang terjadi
2. Hambatan sumber daya: keterbatasan sumber daya untuk melakukan perubahan besar
Kepemimpinan tdk fokus mencari bantuan, apalg utang, tp melipatgandakan nilai dari sumber daya yang sudah dimiliki
Ada 3 faktor utk melipatgandakan nilai sumber daya: titik panas, titik dingin dan dagang sapi
Titik panas adalah kegiatan yang input sumber daya rendah tapi outputnya besar. Redistribusi sumber daya ke titik panas
Polisi NY bgn narkoba bekerja pd hari senin-jumat, padahal transaksi narkoba biasanya akhir pekan. Redistribusi pd titik panas membuat kejahatan narkoba turun
Titik dingin adalah kegiatan yang inputnya tinggi tp outputnya kecil. Arahkah ulang sumber daya dari titik dingin
Polisi NY butuh 16 jam membawa penjahat ke pusat kota, bahkan kasus kejahatan teri. Adanya bis tahanan di pusat kriminal memangkas waktu yang terbuang
Dagang sapi: kegiatan menukar sumber daya dari satu unit kerja ke unit kerja lain.
3. Hambatan motivasional: anggota organisasi tidak termotivasi melakukan perubahan
Pemimpin perubahan yang biasa akan memberi instruksi teknis secara top down, yang justru membebani bawahannya
Kepemimpinan memberikan arahan strategis dan membangun manajemen yang memotivasi bawahan
Ada 3 faktor dari manajemen yang memotivasi: pemain kunci, manajemen kolam ikan, dan atomisasi
Pemain kunci adalah perhatian pemimpin fokus pada orang pemberi pengaruh kunci dalam organisasi
Hanya ada sedikit pemain kunci maka memudahkan pemimpin untuk identifikasi dan memotivasi mereka
Apabila sudah termotivasi, pemain kunci akan menyebarkan motivasi itu ke orang2 yang dibawah pengaruhnya
Manajemen kolam ikan adalah menempatkan pemain kunci dalam kolam ikan shg inisiatif atau ketidakpeduliannya tampak transparan
Perjelas tanggung jawab pemain kunci. Tunjukkan dengan cara visual, bisa dilihat secara jelas
Pastikan sesama pemain kunci bisa melihat kinerja sesama pemain kunci. Biarkan rasa malu dan kehormatan bekerja
Atomisasi adalah pembingkaian sasaran strategis menjadi sasaran mikro yang lebih realistis bg setiap level
Atomisasi membuat orang berani dan percaya diri mengemban tanggung jawabnya
4. Hambatan politis: adanya tantangan dari kepentingan-kepentingan yang kuat
Pemimpin menyadari tidak hanya butuh kecemerlangan fungsional, tp juga waspada terhadap jebakan politik kantor
Semakin besar perubahan semakin besar tentangan kekuatan politis. Bentuk tentangan bisa sangat merusak
Ada 3 faktor untuk merobohkan hambatan politis: manfaatkan malaikat, membungkam iblis, rekrut seorang consigliere
Manfaatkan malaikat berarti bangun aliansi dengan pihak yang paling diuntungkan dengan adanya perubahan
Membungkam iblis berarti menghadapi berbagai kemungkinan serangan dari pihak yang paling dirugikan dari adanya perubahan
Ketahui semua sudut serangan dan bangun kontra aargumen yang didukung oleh fakta dan alasan yang tak bisa dibantah
Rekrut Consigliere berarti angkat seorang yang disegani semua orang sekaligus lihai berpolitik menjadi penasehat atau orang kedua
Kepemimpinan biasa menggerakkan seluruh/mayoritas orang, kepemimpinan Tipping Point fokus pada minoritas ekstrim orang, tindakan dan kegiatan
Kepemimpinan Tipping Point butuh kreativitas untuk menerjemahkan prinsip-prinsip tipping point dalam organisasinya
No comments:
Post a Comment