kami akan kultwit biografi Indonesia kembali,kali ini kami akan tweet tentang Prof H.M #Rasjidi mentri agama pertama Indonesia
Siapakah #Rasjidi Lelaki bertubuh mungil ini memiliki nama kecil Saridi.lahir di Kotagede Yogyakarta pada Kamis 20 Mei 1915 / 4 Rajab 1333 H
#Rasjidi anak kedua dari Bapak Atmosugido. Pendidikan dasarnya ditempuh di sekolah Muhammadiyah Yogyakarta.
#Rasjidi kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di perguruan Al Irsyad al Islamiyah, Malang, dibawah pimpinan Syekh Ahmad Surkati
#Rasjidi sangat tinggi semangat mencari ilmunya,ia diajar oleh guru2 yang bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari Mesir, Sudan dan Mekkah
sebelum lulus dari pelajarannya Saridi diberi nama baru oleh Ahmad Syurkati sebagai “Muhammad #Rasjidi ”
namun nama baru tersebut secara resmi baru dipakai oleh Saridi pasca menunaikan ibadah haji, beberapa tahun kemudian. #Rasjidi
#Rasjidi lahir dalam sebuah lingkungan Jawa yg kental dengan nuansa keislaman. Namun praktik kebatinan masih nampak saat ia masih kecil.
Syekh Ahmad Surkati pendiri al Irsyad al Islamiyah,mendidik langsung #Rasjidi dengan seksama. Menurutnya ia adalah anak yang tekun & cerdas
ia dicintai guru-gurunya. Kepandaian #Rasjidi dalam bahasa Arab – mampu menghafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik dalam usia 15 tahun.
ia diangkat sebagai asisten pelajaran gramatika bahasa Arab. #Rasjidi juga hafal buku Logika Aristoteles berjudul “Matan as Sullam”
Perkenalannya dengan banyak guru-guru Timur Tengah , menjadikan #Rasjidi bersemangat untuk melanjutkan studinya di Mesir.
Di Mesir, selain mempelajari ilmu2 agama,di Sekolah Persiapan Darul Ulum #Rasjidi juga diajar aljabar, ilmu bumi, sejarah dan lain-lain.
#Rasjidi menguasai bahasa Perancis, Inggris, Arab dan Belanda tentunya. Ia pun menjadi seorang hafizh, hafal al Qur’an 30 juz.
Umumnya Masyarakat Indonesia mengetahui nama Prof H M #Rasjidi sebagai Mentri Agama 1 Indonesia. padahal ia jg praktisi keIslaman terkemuka
gelar doktornya diraih di Universitas Sorbonne, Paris.1956. #Rasjidi juga pernah menjadi pengajar di McGill University, Kanada.
tapi,meskipun akrab dgn pusat studi Islam di Barat #Rasjidi termasuk sedikit cendekiawan yg selamat dari jebakan pemikiran kaum orientalis
#Rasjidi bahkan kemudian menjadi salah satu pengkritik yang tajam dari pemikiran-pemikiran kaum orientalis dan pengikutnya di Indonesia.
#Rasjidi diangkat menggantikan Wahid Hasjim sebagai menteri agama pd kabinet seblumnya, yaitu Kabinet Presidensil I yg berusia cukup singkat
di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. #Rasjidi pernah diangkat menjadi sekretaris misi Diplomatik RI yang dipimpin oleh KH. #AgusSalim
#Rasjidi ke beberapa negara Arab dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan memperoleh pengakuan dari negara lain.
Di kelas itu mahasiswanya hanya tujuh orang. #Rasjidi menempati rangking satu mengalahkan mahasiswa dari Mesir, Albania dan Sudan.
Setelah kembali ke tanah air beberapa tahun, #Rasjidi melanjutkan kuliahnya di Fakultas Sastra, Universitas Sorbonne, Paris.
#Rasjidi akhirnya meraih gelar doktor di universitas terkemuka itu dengan disertasi :
l’Evolution de l’Islam en Indonesie ou Consideration Critique du Livre Centini — Disertasi #Rasjidi .. yg artinya :
Evolusi Islam di Indonesia atau Tinjauan Kritik terhadap Kitab Centini _— disertasi Prof #Rasjidi
#Rasjidi pd bidang organisasi, ia pernah terlibat diantaranya dalam organisasi PII dan Masyumi. Ia juga pernah aktif sebagai Dosen.
Banyak buku telah ditulisnya, baik karya sendiri maupun terjemahan. Karya-karya asli #Rasjidi antara lain : Islam Menentang Komunisme
terjemahnya oleh #Rasjidi antara lain: Filsafat Agama, Bibel Qurán dan Sains Modern, Humanisme dalam Islam dll
Saat mengajar di McGill, #Rasjidi lah yang membawa Harun Nasution untuk melanjutkan studi di McGill. ia memberi tumpangan tinggal
Toh, #Rasjidi kemudian tidak kehilangan sikap kritis terhadap sahabat dekatnya itu.
Sikap istiqomah yang ditunjukkan #Rasjidi terhadap Islam antara lain terkait dgn permasalahan Kristenisasi yang terjadi di wilayah Nusantara
dalam makalah #Rasjidi pada konferensi Chambesy pada 1976 (dialog Dakwah Islam dan Missi Kristen) ia menjelaskan tentang :
tentang negara2 kolonial yg menggiring negara jajahannya untuk mengenal Agama kristen, dgn cara2 tidak lazim. #Rasjidi
apa yang disampaikan oleh #Rasjidi dalam Konferensi Chambesy tersebut menunjukkan bahwa semangat pembelaannya terhadap Islam adalah tinggi.
Namun perjalanan kehidupan #Rasjidi telah membawa dirinya mampu memahami Islam dan bagaimana seharusnya bersikap proporsional.
telah diungkapkan di awal, Prof. Dr. H. M. #Rasjidi pada masa kecilnya hidup dlam nuansa masyarakat yang kental dengan kebatinan.
sikap #Rasjidi terhadap kebatinan cukup tegas. Sikap ini dibuktikannya salah dalam menyikapi Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1973
#Rasjidi menganggap dicantumkannya aliran kepercayaan dalam GBHN tersebut merupakan sebuah kesalahan besar.
Ketika buku Harun Nasution yang berjudul Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya dijadikan buku pegangan di Perguruan Tinggi Islam, #Rasjidi
#Rasjidi segera memberikan kritik2 tajamnya.setelah menunggu 2 tahun surat nya tidak dijawab Menteri Agama, ia kemudian menerbitkan buku
yang berjudul: Koreksi terhadap Dr. Harun Nasution tentang Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. <— buku #Rasjidi
Kritik Rasjidi dianggap angin lalu saja. Buku Harun Nasution dijadikan buku pegangan wajib, tanpa menyertakan kritik dari #Rasjidi
Padahal, #Rasjidi sudah mengingatkan, cara pandang buku tersebut terhadap Islam adalah “sangat berbahaya”.
Seorang juru dakwah tetap pada tugasnya sebagai seorang penyeru meskipun telah memiliki amanah yang lain. inilah yang ditunjukkan #Rasjidi
Walaupun #Rasjidi mantan menteri agama sekaligus seorang akademisi namun sikapnya tetap tidak berubah terhadap perjuangan Islam
#Rasjidi tetap tegar dan tidak merasa segan mempertahankan sikapnya dalam pembelaan terhadap Islam termasuk melawan pemurtadan.
#Rasjidi Tidak menjaga ‘image semu ’ sebagaimana sering ditunjukkan tokoh2 muslim yang mendapatkan posisi strategis pd belakangan ini
Umat Islam Indonesia membutuhkan #Rasjidi baru yg berani bersikap, teguh pendirian, dan memiliki wawasan ke depan dalam kerangka keumatan.
Sekali da’i maka sampai menghadap Allah adalah da’i. demikian tentang #Rasjidi mudah2an bermanfaat. afwan minkum. terimakasih sudah menyimak
#Rasjidi oleh @tokohmuslim
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment