1. Mari kita mulai sedikit-sedikit menjadi agak liar untuk berpijak pada eksistensi #human :D
2. Tiap #human lahir dengan takdirnya untuk memenuhi panggilan kodrat, mengaktualisasikan potensi
3. #human mendapatkan panggilan untuk menjadi penuh dalam kapasitas yang menjadi takdirnya
4. #human yang mampu memenuhi panggilan untuk menjadi penuh kapasitasnya, dapan mengaktualisasikan dirinya, dapat dikatakan sehat
5. Fully functioning, self actualization dalam peak experience, merupakan istilah untuk keterpenuhan kapasitas diri #human
6. #human dikatakan mulai tdk sehat jika terhambat perjalanannya untuk menjawab kodrat akan keterpenuhan diri
7. Seorang people helper, spt terapis, konselor, fasilitator, trainer dll, bertugas mbantu kelancaran jln u/ menuju keterpenuhan diri #human
8. Kodrat #human memenuhi panggilan potensi, gangguan pemenuhan yg mengarah pd patologi & bantuan u/ aktualisasi ini disampaikan oleh Maslow
10. Dalam mengarah kepada pemuhan kodrat diri, #human menjalaninya dengan melayani pemenuhan kebutuhan atas beberapa motif
11. Motif #human: biologis, rasa aman, cinta dan memiliki, harga diri & aktualisasi diri
12. Kebanyakan hierarchy kebutuhan #human ini diartikan seperti tangga yang dipijak dan ditinggalkan ke jenjang lanjutan
13. Padahal setiap kebutuhan berlaku sebagai motif #human untuk memenuhi bermacam kebutuhan yang bisa jadi sama pd berbagai level
14. Kebutuhan #human yg sama mungkin dipenuhi dengan cara-cara yang berbeda tergantung motif yang mendasarinya
15. Coba kita gunakan contoh yang asek gila, SEX #human :D
16. Seorang #human mungkin punya kebutuhan sex yang sama saat ini. Satu orang mungkin segera berkedip dan menggaet sso untuk ditiduri
17. Sementara #human yang lain, dalam hal nge-sex, mikir dulu dan menangguhkannya sampai hari pernikahannya minggu depan :D
18. #human yang pertama, menggunakan motif biologis-nya untuk menjawab kebutuhannya akan sex
19. Sementara #human yg menangguhkan pemenuhak kebutuhan sex-nya mendasarkan kebutuhannya pada motif cinta dan memiliki
20. Atau jika #human tersebut masih mikir anggapan tetangga karena nama baik, maka mungkin dia mendasarkan pada motif harga diri
21. Setiap pemenuhan kebutuhan #human dengan berbagai motif, bertujuan untuk memenuhi panggilan kodrat secara keseluruhan
22. Perlu diingat, setiap eksistensi entitas, termasuk #human, selalu dilibatkan dalam pertanyaan apa dan mengapa, ttg isi dan proses
23. Karena itu, dalam memenuhi kebutuhan, #human selalu dihadapkan dg apa yg dipenuhi dan dengan cara apa memenuhinya
24. Pemenuhan kodrat #human yang sehat adalah dg mencapai isi dan menggunakan cara yang sesuai dg kodrat luhur #human
25. Ini yang membuat #human tdk nyaman jika belum terpenuhi, dan merasa resah ketika memenuhi dg cara yg tdk baik
26. Pemenuhan kebutuhan #human ini dilakukan untuk mencapai keterpenuhan dirinya (aktualisasi)
27. Seperti apa #human yang mencapai kondisi diri yang teraktualisasi?
28. Ada mahasiswa yg mencontohkan nabi atau brahmana adalah #human yg sudah mengaktualisasikan dirinya, bahkan sudah sampai level transenden
29 Ada juga pertanyaan yg nakal dari @dwikird, bagaimana jg ada #human gila yg mengatakan dirinya nabi? apakah dia beraktualisasi?
30. Tiap #human, baik nabi atau org gila, punya eksistensi masing2 dan menyatu dg eksistensinya menggunakan/sesuai dg kesadarannya masing2
31. Mungkin #human yg seorang Nabi punya pengakuan bahwa layak dipercaya, penyampai, cerdas dsb
32. #human gila? ini hanya variasi yang ada pada sisi lain. Mrk mungkin berisi: kebebasan, petualangan, mengalir dsb
33. Coba kita hapus istilah Nabi atau orang gila. Kitapun bs menukar label kedua #human tersebut Tidak ada salahnya
34. Aktualisasi berkaitan dg esensi dari eksistensi #human
35. Sementara orang gila dan nabi hanya eksistensi yang mewadahi esensi #human
36. Dengan demikian, label nabi atau orang gila tidak dapat menghalangi setiap #human untuk beraktualisasi
37. Kesatuan pikir dan rasa dalam menerima keadaan diri dengan sesadar-sadarnya menjadi penanda aktualisasi dari #human
38. Rasa utuh menjadikan diri #human aktual. Rasa kekurangan menuntut pemenuhan
29. Dari cara pandang eksistensialis, kemenyatuan dg keadaan adalah keterpenuhan #human
30. Jadi seberapapun atau bagaimanapun kondisi, tiap #human bs mengaktual
31. Berarti siapapun dalam keadaan apapun bs beraktualisasi diri? Emang ada #human yg seperti itu?
32. #human yg menyatu dalam kehadiran dan selalu bersyukur, berpedoman pd kini dan di sini selalu mengaktual
33. Karena itu, #human yg bersyukur selalu beraktualisasi, tanpa terikat tempat dan waktu
34. Dengan demikian, tdk tepat mengartikan hierarchy kebutuhan #human dr Maslow spt tangga yg diinjak & ditinggal ke anak tangga yg lbh atas
35. Demikianlah kuliah kita tentang #human. Mudah-mudahan bermanfaat, Amin
No comments:
Post a Comment