Follow kami di: Twitter , Tumblr, Wordpress, dan Facebook

#y Yap Thiam Hien oleh @gm_gm_

Ting! Saya segera tawarkan kul-twit ttg Yap Thiam Hien, seperti pernah saya janjikan. Maaf, sebelum ini tak banyak waktu utk itu.

1. Bahan ttg Yap Thiam Hien, advokat pembela hak asasi manusia itu, saya ambil dari buku 'No Concessions' oleh Daniel S. Lev.#y

2. Bagi yg sdh punya/baca buku yg baru terbit itu, tak perlu kul-twit ini diikuti. Bg yg belum, silakan tertarik utk cari buku itu.#y

3. Yap pertama kali tampil ke perhatian luas, ketika ia membela Subandrio, di Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) Oktober 1966. #y


4. Subandrio tokoh yg tak disukai banyak orang. Menjelang jatuhnya 'Demokrasi Terpimpin' Bung Karno, ia dianggap orang No.2 #y

5. Bandrio tampil sbg orang kepercayaan Bung Karno, dengan pangkat Wakil Perdana Menteri. Dia bukan orang PKI, atau PNI. Tak berpartai.#y

5. Dia bukan orang PKI, PNI atau NU, tiga partai yg ada di masa 'Demokrasi Terpimpin'. Dia juga tak dekat dgn militer #y

6. Banyak yg anggap Bandrio naik ke atas dan dekat dgn Bung Karno krn ia pandai menjilat. Tapi mungkin juga ada sebab lain. #y

7. Bandrio juga Menteri Luar Negeri, dan waktu itu orientasi politik Bung Karno membuat soal luar negeri penting. Bandrio dibutuhkan.#y

8. Dlm posisinya yg tinggi, Bandrio juga membawahkan BPI (dinas intel waktu itu) yg memata-matai orang2 yg dianggap 'berbahaya'. #y

9. Faktor2 tadi membuat Bandrio dimusuhi orang. Kemudian para mahasiswa menjulukinya 'Durno', guru Kurawa yg dianggap jahat. #y

10. 'Demokrasi Terpimpin' rubuh, dan Bandrio ditangkap Orde Baru. Utk menunjukkan Or-Ba menghormati proses hukum, ia diadili.#y

11. Tak ada yg berani membela dia. Kecuali Yap. Padahal ia orang yg anti 'Demokrasi Terpimpin' yg dibentuk Bung Karno.#y

12. Waktu itu Yap dan beberapa advokat sudah punya Peradin, dulu Persatuan Advokat Indonesia, yg berdiri 1963, dgn sedikit anggota. #y

13. Para pendiri Peradin adalah orang pinggiran dlm kekuasaan 'Demokrasi Terpimpin'. Lembaga peradilan tak bebas waktu itu.#y

14. Advokat spt S. Tasrif, Lukman Wiriadinata, Ani Abbas Manopo menentang ide Bung Karno yg tempatkan hukum di bawah pimpinan Revolusi. #y

15. Yap sangat kuat sikapnya menghadapi 'Demokrasi Terpimpin'. Sikap ini yg membuatnya memisahkan diri dari Baperki. #y

16. Baperki itu organisasi keturunan Cina yg ingin ikut aktif dlm kehidupan sosial-politik Indonesia, negeri mereka. Melawan diskrimnasi.#y

17. Tapi pemimpin Baperki waktu itu, Siauw Giok Tjhan, dekat dgn PKI dan juga mendukung 'Demokrasi Terpimpin'. Yap menentangnya.#y

18. Yap, seorang Protestan yg taat, tak menyukai komunisme dan 'Demokrasi Terpimpin' membuyarkan cita-cita adanya negara hukum.#y

19. Yap dan pendiri Peradin anggap keputusan Bung Karno meletakkan Ketua Mahkamah Agung setaraf menteri melenyapkan kemandirian hukum #y

20. Sikap Yap & Peradin kelak dibenarkan sejarah; sejak itu, lembaga peradilan tak mandiri -- dan ini diteruskan rezim Suharto. #y

21. Tapi Yap dan Peradin tak punya pengaruh dan praktis dibungkam, di masa ketika kemerdekaan bersuara juga sangat dibatasi itu. #y

22. Maka "aneh" ketika Yap dan Peradin bersedia membela orang2 'Demokrasi Terpimpin' dlm Mahmilub. Terutama Subandrio.#y

23. Tapi itu justru inspirasi Yap dan Peradin bagi masa itu dan sesudahnya: hukum tak boleh memihak kekuatan apalagi kekuasaan politik.#y

24. Di bawah 'Orde Baru' Suharto seperti di bawah 'Demokrasi Terpimpin' Sukarno, pendirian itu perlu tapi tak mudah. #y

25. Tapi zaman Yap adalah zaman ketika advokat (kini 'lawyer') berjuang utk Indonesia sbg negara hukum. Bukan utk uang. #y

26. Dlm pandangan saya, inspirasi Yap juga bergaung di sisi lain -- bersama sahabanya, P.K. Ojong (pendiri 'Kompas'). #y

27. Yap dan Ojong: tauladan bagi generasi baru keturunan Cina utk berani terlibat dlm perjuangan utk keadilan dan kebebasan di tanah air.#y

28. Soe Hok Gie, Arief Budiman -- dan generasi sesudah itu -- berjuang dengan inspirasi, bahkan bimbingan, mereka. #y

29. Bagi mereka yg mengalami pahitnya diskriminasi dan 'stereotyping', harus membebaskan bangsa dari diskrimnasi thd siapa pun. #y

30. Mungkin itu sebabnya dari kalangan 'minoritas' (lebih tepat: yg 'lain') datang para aktivis hak asasi yg universal. #y

31. Munir adalah tauladan yg lain. Meskipun sbg Muslim ia anggota 'mayoritas', sbg keturunan Arab ia di 'pinggir'. y

32. Dlm pengantarnya yg bagus utk buku 'No Concession', Benedict Anderson bahkan menyebut tokoh2 yg lain, termasuk Kartini. #y

33. Dlm tafsir saya, 'minoritas' bukan ditentukan oleh jumlah yg sedikit, tapi oleh posisi yg terpinggirkan. Yap contoh yg baik.#y

34. Lahir 1913 , Yap seorang baba keturunan orang Hakka, suku yg menurut Anderson, direndahkan orang 'Cina' yg lain. #y

35. Yap dibesarkan di Banda Aceh, tempat kakek dan ayahnya jadi pebisnis. Tapi ia juga bukan 'Aceh' dan 'Cina' yg umum.#y

36. Th 1907, kakek Yap membawa perempuan Jepang sepulang dari Saigon. Ketika itu, sentimen anti Jepang cukup kuat di kalangan Cina.#y

37. Tapi perempuan ini, Sato Nakashima, yg tak punya anak, kemudian jadi nenek Yap Thiam Hien yg tersayang.#y

38. Ayah Yap, Yap Sin Eng (1894-1940), yg datang dari keluarga Cina totok, menikah dgn wanita keturunan babah. Identitas yg beku mencair.#y

39. Si ayah lebih sering berpakaian Eropa (yg keren) dan fasih bicara Melayu + Belanda. Ibu Yap, Hoan Tjing Nio, hanya berbahasa Melayu. #y

40. Maka Melayu jadi bahasa pertama dari Yap dan saudara kandungnya, Thiam Bong dan Thian Lian. Si Ibu wafat waktu Thiam Hien 9 tahun. #y

41. Sejak itu, nenek tiri mereka, wanita Jepang itu, yg mengasuh Yap bersaudara. Ia juga hrs bicara Melayu, dgn aksen Jepang. #y

42. Dari latar spt itu, tak mengherankan bila bagi Yap, identitas tak pernah bisa dipatok dgn etnisitas dan bahasa. Juga agama.#y

43. Akhir Oktober 1938, Yap masuk Kristen. Persisnya Protestan Reformis. Utk beberapa lama, ia jadi warganegara Belanda. #y

44. Dlm bukunya, Lev menyebut bhw Yap pernah jadi mualim kapal yg membawa orang2 Belanda yg dlm keadaan payah bebas dari kamp Jepang. #y

45. Itu akhir 1945, setelah Jepang kalah dan Indonesia merdeka. Yap melakukan itu ketika kapal bekas tahanan itu diboikot awak Indonesia.#y

46. Mungkin Yap melakukan itu bukan karena ia warga Belanda. Di depan mereka yg menderita, bagi Yap tak ada sekat pemisah #y

50. Kurang-lebih sebelum akhir 1949, Yap melepaskan kewarganegaraan Belanda-nya. Ia memilih pulang dan jadi warganegera Indonesia. #y

52. Sejak itu, Yap jadi bagian dari sejarah Indonesia -- sejarah yg tak selalu cerah tapi menawarkan harapan karena perjuangannya. #y

52. Sekian, teman2, tentang Yap Thiam Hien. Bagi yg mau dapat cerita lebih bagus dan lengkap, carilah buku 'No Concession'. #y


No comments:

Post a Comment