1. Bahan ttg Yap Thiam Hien, advokat pembela hak asasi manusia itu, saya ambil dari buku 'No Concessions' oleh Daniel S. Lev.#y
2. Bagi yg sdh punya/baca buku yg baru terbit itu, tak perlu kul-twit ini diikuti. Bg yg belum, silakan tertarik utk cari buku itu.#y
3. Yap pertama kali tampil ke perhatian luas, ketika ia membela Subandrio, di Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) Oktober 1966. #y
4. Subandrio tokoh yg tak disukai banyak orang. Menjelang jatuhnya 'Demokrasi Terpimpin' Bung Karno, ia dianggap orang No.2 #y
5. Bandrio tampil sbg orang kepercayaan Bung Karno, dengan pangkat Wakil Perdana Menteri. Dia bukan orang PKI, atau PNI. Tak berpartai.#y
5. Dia bukan orang PKI, PNI atau NU, tiga partai yg ada di masa 'Demokrasi Terpimpin'. Dia juga tak dekat dgn militer #y
6. Banyak yg anggap Bandrio naik ke atas dan dekat dgn Bung Karno krn ia pandai menjilat. Tapi mungkin juga ada sebab lain. #y
7. Bandrio juga Menteri Luar Negeri, dan waktu itu orientasi politik Bung Karno membuat soal luar negeri penting. Bandrio dibutuhkan.#y
8. Dlm posisinya yg tinggi, Bandrio juga membawahkan BPI (dinas intel waktu itu) yg memata-matai orang2 yg dianggap 'berbahaya'. #y
9. Faktor2 tadi membuat Bandrio dimusuhi orang. Kemudian para mahasiswa menjulukinya 'Durno', guru Kurawa yg dianggap jahat. #y
10. 'Demokrasi Terpimpin' rubuh, dan Bandrio ditangkap Orde Baru. Utk menunjukkan Or-Ba menghormati proses hukum, ia diadili.#y
11. Tak ada yg berani membela dia. Kecuali Yap. Padahal ia orang yg anti 'Demokrasi Terpimpin' yg dibentuk Bung Karno.#y
12. Waktu itu Yap dan beberapa advokat sudah punya Peradin, dulu Persatuan Advokat Indonesia, yg berdiri 1963, dgn sedikit anggota. #y
13. Para pendiri Peradin adalah orang pinggiran dlm kekuasaan 'Demokrasi Terpimpin'. Lembaga peradilan tak bebas waktu itu.#y
14. Advokat spt S. Tasrif, Lukman Wiriadinata, Ani Abbas Manopo menentang ide Bung Karno yg tempatkan hukum di bawah pimpinan Revolusi. #y
15. Yap sangat kuat sikapnya menghadapi 'Demokrasi Terpimpin'. Sikap ini yg membuatnya memisahkan diri dari Baperki. #y
16. Baperki itu organisasi keturunan Cina yg ingin ikut aktif dlm kehidupan sosial-politik Indonesia, negeri mereka. Melawan diskrimnasi.#y
17. Tapi pemimpin Baperki waktu itu, Siauw Giok Tjhan, dekat dgn PKI dan juga mendukung 'Demokrasi Terpimpin'. Yap menentangnya.#y
18. Yap, seorang Protestan yg taat, tak menyukai komunisme dan 'Demokrasi Terpimpin' membuyarkan cita-cita adanya negara hukum.#y
19. Yap dan pendiri Peradin anggap keputusan Bung Karno meletakkan Ketua Mahkamah Agung setaraf menteri melenyapkan kemandirian hukum #y
20. Sikap Yap & Peradin kelak dibenarkan sejarah; sejak itu, lembaga peradilan tak mandiri -- dan ini diteruskan rezim Suharto. #y
21. Tapi Yap dan Peradin tak punya pengaruh dan praktis dibungkam, di masa ketika kemerdekaan bersuara juga sangat dibatasi itu. #y
22. Maka "aneh" ketika Yap dan Peradin bersedia membela orang2 'Demokrasi Terpimpin' dlm Mahmilub. Terutama Subandrio.#y
23. Tapi itu justru inspirasi Yap dan Peradin bagi masa itu dan sesudahnya: hukum tak boleh memihak kekuatan apalagi kekuasaan politik.#y
24. Di bawah 'Orde Baru' Suharto seperti di bawah 'Demokrasi Terpimpin' Sukarno, pendirian itu perlu tapi tak mudah. #y
25. Tapi zaman Yap adalah zaman ketika advokat (kini 'lawyer') berjuang utk Indonesia sbg negara hukum. Bukan utk uang. #y
26. Dlm pandangan saya, inspirasi Yap juga bergaung di sisi lain -- bersama sahabanya, P.K. Ojong (pendiri 'Kompas'). #y
27. Yap dan Ojong: tauladan bagi generasi baru keturunan Cina utk berani terlibat dlm perjuangan utk keadilan dan kebebasan di tanah air.#y
28. Soe Hok Gie, Arief Budiman -- dan generasi sesudah itu -- berjuang dengan inspirasi, bahkan bimbingan, mereka. #y
29. Bagi mereka yg mengalami pahitnya diskriminasi dan 'stereotyping', harus membebaskan bangsa dari diskrimnasi thd siapa pun. #y
30. Mungkin itu sebabnya dari kalangan 'minoritas' (lebih tepat: yg 'lain') datang para aktivis hak asasi yg universal. #y
31. Munir adalah tauladan yg lain. Meskipun sbg Muslim ia anggota 'mayoritas', sbg keturunan Arab ia di 'pinggir'. y
32. Dlm pengantarnya yg bagus utk buku 'No Concession', Benedict Anderson bahkan menyebut tokoh2 yg lain, termasuk Kartini. #y
33. Dlm tafsir saya, 'minoritas' bukan ditentukan oleh jumlah yg sedikit, tapi oleh posisi yg terpinggirkan. Yap contoh yg baik.#y
34. Lahir 1913 , Yap seorang baba keturunan orang Hakka, suku yg menurut Anderson, direndahkan orang 'Cina' yg lain. #y
35. Yap dibesarkan di Banda Aceh, tempat kakek dan ayahnya jadi pebisnis. Tapi ia juga bukan 'Aceh' dan 'Cina' yg umum.#y
36. Th 1907, kakek Yap membawa perempuan Jepang sepulang dari Saigon. Ketika itu, sentimen anti Jepang cukup kuat di kalangan Cina.#y
37. Tapi perempuan ini, Sato Nakashima, yg tak punya anak, kemudian jadi nenek Yap Thiam Hien yg tersayang.#y
38. Ayah Yap, Yap Sin Eng (1894-1940), yg datang dari keluarga Cina totok, menikah dgn wanita keturunan babah. Identitas yg beku mencair.#y
39. Si ayah lebih sering berpakaian Eropa (yg keren) dan fasih bicara Melayu + Belanda. Ibu Yap, Hoan Tjing Nio, hanya berbahasa Melayu. #y
40. Maka Melayu jadi bahasa pertama dari Yap dan saudara kandungnya, Thiam Bong dan Thian Lian. Si Ibu wafat waktu Thiam Hien 9 tahun. #y
41. Sejak itu, nenek tiri mereka, wanita Jepang itu, yg mengasuh Yap bersaudara. Ia juga hrs bicara Melayu, dgn aksen Jepang. #y
42. Dari latar spt itu, tak mengherankan bila bagi Yap, identitas tak pernah bisa dipatok dgn etnisitas dan bahasa. Juga agama.#y
43. Akhir Oktober 1938, Yap masuk Kristen. Persisnya Protestan Reformis. Utk beberapa lama, ia jadi warganegara Belanda. #y
44. Dlm bukunya, Lev menyebut bhw Yap pernah jadi mualim kapal yg membawa orang2 Belanda yg dlm keadaan payah bebas dari kamp Jepang. #y
45. Itu akhir 1945, setelah Jepang kalah dan Indonesia merdeka. Yap melakukan itu ketika kapal bekas tahanan itu diboikot awak Indonesia.#y
46. Mungkin Yap melakukan itu bukan karena ia warga Belanda. Di depan mereka yg menderita, bagi Yap tak ada sekat pemisah #y
50. Kurang-lebih sebelum akhir 1949, Yap melepaskan kewarganegaraan Belanda-nya. Ia memilih pulang dan jadi warganegera Indonesia. #y
52. Sejak itu, Yap jadi bagian dari sejarah Indonesia -- sejarah yg tak selalu cerah tapi menawarkan harapan karena perjuangannya. #y
52. Sekian, teman2, tentang Yap Thiam Hien. Bagi yg mau dapat cerita lebih bagus dan lengkap, carilah buku 'No Concession'. #y
No comments:
Post a Comment